Foto dok.istimewa

Istana Hati Anne Avantie – bag.1

Tanpa terasa hampir 29 tahun putaran waktu membawa sosok Anne Avantie mengarungi jagat fesyen tanah air. Selama itu pula sanjungan hingga kritik yang menghujam mewarnai perjalanan hidupnya. Namun hingga detik ini, tidak sedikitpun ia gentar akan semua itu. Ide-ide cemerlangnya masih terus mengalir. Hatinya masih menggenggam erat intuisi untuk melestarikan budaya nusantara. Yang ia hidupkan melalui berbagai desain kebaya nan indah.

Belakangan pemaknaan hatinya akan sebuah kesuksesan pun mulai bergeser. Di butiknya yang berlokasi di salah satu relung mall ternama ibukota, yakni Grand Indonesia, Anne Avantie bercerita perihal langkah hatinya itu. Yang diakuinya kini tengah menuju pada sebuah titik. Fase pencarian akan makna sejati sebuah prestasi.

Metamorfosa Dengan Kebaya

Ya, semenjak memutuskan untuk menekuni desain kebaya pada medio 90-an, nama Anne Avantie memang mencuat mengungguli apa yang pernah diraihnya sebagai desainer gaun malam. Padahal, di awal peralihan ia sempat dihinggapi perasaan gundah. Di bukunya ‘Aku Anugerah Dan Kebaya’ Anne menuturkan, bahwa keputusannya beralih pada kebaya bukanlah sebuah perkara kecil. Saat itu, ia harus menyudahi nyawa bisnis yang sudah dihidupkanya selama bertahun-tahun.

“Berbagai gaun malam di butik saya, modiste saya, klien saya, semua itu merupakan aset yang sangat besar yang harus saya lepaskan. Syukurlah, Tuhan menuntun hati ini untuk dapat legowo menghadapi semua itu,” ujarnya lembut.
Dengan doa serta tekad yang kuat, perempuan yang terlahir dengan nama Sianne ini, kembali memulai segalanya dari bawah.

Mula-mula dipelajarinya berbagai hal mengenai ragam kebaya nasional. Entah sudah berapa banyak kendala yang ia jumpai dalam proses pembelajaran itu. Namun tak pernah ia jera untuk terus mencoba. Hingga pada suatu ketika, Anne melihat sebuah keunikan yang menarik minatnya dalam mendesain kebaya. Ia ingin membuat kebaya modifikasi dengan sentuhan kretivitas tanpa batas. “Saya ingin membuat kebaya dengan wajah yang berbeda. Lebih atraktif, namun tidak meninggalkan kemurnian jiwa kebaya,” terangnya.

Seiring berjalannya waktu, olah rasa tanpa kenal lelah itu membuahkan hasil, yakni rupa desain kebaya dengan karakter yang khas. Banyak orang mulai melirik dan kepincut desain kebaya yang kerap disebut kebaya Anne Avantie. Tak ayal, hal itu menghantarkan Anne pada pentas mode bergengsi di tanah air. Tak jarang kegemilangannya itu diganjar berbagai penghargaan bergengsi. Fase peralihan itu sukses dilalui Anne, hingga seperti sekarang ini.

Teks : Risang Sidi
Foto : dok. istimewa