Ini Lho Dampak Psikologis Pada Anak Bila Melihat Orangtua Berhubungan Intim

Jakarta, Kirani – Salah satu bentuk pernikahan ideal adalah memiliki rumah sendiri setelah menikah. Rumah dengan setidaknya satu kamar lain selain kamar utama yang ditempati pasangan suami isteri. Sehingga saat buah hati hadir pada pernikahan tersebut, telah tersedia kamar khusus untuk ia tempati.

 

Akan tetapi, tak selamanya hidup seindah impian. Tak semua pasangan suami isteri cukup beruntung untuk memiliki rumah ideal. Terkadang mereka harus tinggal di rumah orang tua, bercampur dengan angota keluarga lain. Sehingga, saat sang buah hati hadir, ia pun harus tidur di kamar yang sama dengan kedua orangtuanya.

 

Yang jadi permasalahan adalah, bagaimana bila sang Ibu dan ayah ini ingin berhubungan intim? Bagaimana cara terbaik menyiasatinya tanpa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan? Haruskah menunggu sampai si kecil tidur? Lalu bagaimana nanti dampak psikologis yang ditimbulkan pada anak?

 

Hal ini biasanya menjadi masalah saat anak masih usia batita atau balita. Karena pada usia yang lebih dari itu, umumnya anak sudah memiliki kamar sendiri. Baik orangtua sudah memiliki rumah, atau mengontrak rumah agar tidak lagi serumah dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya.

 

Mari kita simak beberapa dampak psikologis pada anak bila Anda bercinta di dekat mereka, sesuai dengan usia sang anak:

 

Lakukan hubungan intim saat si kecil tidur

 

1.Dibawah 1 tahun (0-24 bulan)
Karena pikiran sadar belum terbentuk pada anak usia ini, maka masih aman bagi Anda dan pasangan untuk melakukan hubungan seks saat bayi berada satu ruangan dengan Anda. Tapi lakukan saat buah hati Anda sedang tertidur ya, dan usahakan tidak berisik supaya si kecil tidak terbangun.

 

2.Usia 2-3 tahun
Anak pada usia ini sebaiknya tidak lagi sekamar dengan orangtuanya. Di usia mereka, sangat tidak dianjurkan bagi anak melihat Anda dan pasangan berhubungan intim. Mengapa? Karena pikiran sadar dan persepsi mulai muncul dalam benak anak. Dengan demikian dapat menimbulkan persepsi, baik positif maupun negatif. Sementara itu, keterbatasan bahasa membuat si kecil sulit mengenali persepsi yang terbentuk dalam dirinya. Seperti dikatakan Dr. Michele Borba, penulis buku The Big Book of Parenting Solutions, anak akan merasa ketakutan saat melihat Anda dan pasangan bermesraan. Bukan tidak mungkin ia menganggap Ayah sedang menyakiti Ibu.

 

3.Usia 3-5 tahun
Meskipun pikiran sadar sudah lebih kuat dibandingkan usia sebelumnya, pada usia ini anak masih belum mengerti konteks berhubungan intim. Akibatnya, trauma yang terjadi akan bertahan lebih lama dalam dirinya. Dan rasa ingin tahu yang besar akan membuat si kecil mempertanyakan atau bahkan bertanya kepada orangtua apa yang tengah mereka lakukan. So, untuk menghindari salah persepsi pada anak, bukan hanya anak sudah harus pisah kamar dengan orang tua, tetapi juga ingat untuk selalu mengunci pintu sebelum Anda atau pasangan “melancarkan serangan”.

 

Teks : Setia Bekti            Foto : Dok. Istimewa