IFW 2020 Kembali Usung Tema Budaya Borneo

Jakarta, Kirani – Indonesia Fashion Week (IFW) 2020 siap mengusung dan memperkenalkan budaya dan fesyen asal Pulau Borneo ke seluruh Indonesia. Borneo akan ditransformasikan dalam karya-karya desainer ternama melalui sejumlah kategori fashion antara lain ready to wear, conventional, kontemporer hingga modest fesyen.

 

Adapun budaya dari Kalimantan yang diperkenalkan melalui IFW adalah Dayak, Kutai dan Banjar. Tales of the Equator – Treasure of the Magnificent Borneo menjadi tema pilihan Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) untuk memperkenalkan budaya Kalimantan ke mata dunia melalui fesyen.

 

Ketua Umum APPMI dan Presiden IFW Poppy Dharsono mengungkapkan tema budaya Kalimantan yang diangkat merupakan komitmen demi kemajuan dan pengembangan promosi Indonesia. Apalagi Borneo memiliki budaya yang sangat beragam dan tak bakal habis untuk menjadi inspirasi di industri fesyen.

 

“Luasnya Pulau Borneo membuat banyak daerah yang belum terjangkau pada penyelenggaraan IFW yang lalu. Karena itu kami kembali menjadikan Kalimantan sebagai sumber inspirasi untuk IFW 2020 dimana beragam karya fashion akan ditampilkan baik ready to wear, kontemporer dan modest wear,” tulis Poppy dalam keterangannya baru-baru ini.

 

Gelaran IFW, kata Poppy, memang didesain sebagai arena pengembangan kualitas dan kuantitas dan sumber daya pelaku industri fashion. Dengan kualitas dan kuantitas yang baik, industri fashion diharapkan bisa tumbuh secara berkelanjutan dan diserap oleh pasar lokal dan internasional. Hal ini karena promosi budaya di era ekonomi global semakin tak terbatas.

 

Selain itu, APPMI juga mengadakan kerja sama dengan Indonesia Global Compact Network (IGCN) untuk fesyen keberlanjutan. Hal ini dilakukan agar industri fashion ramah lingkungan semakin banyak di Indonesia. Selain itu, perlindungan budaya dan sejarah Indonesia diharapkan makin meningkat sehingga mampu menggerakan ekonomi secara berkesinambungan terutama untuk pengrajin.

 

Pada IFW tahun lalu mencatat 126.000 pengunjung dan mengantongi nilai transaksi Rp89,1 miliar dengan 480 peserta pameran. Dia mengharapkan capaian tahun ini bisa lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 

 

Teks : Wiwied