Hut PDIP, Megawati Soekarnoputeri Seorang Ibu Sejati Tahan Diri Tak Umumkan Capres 2024

Jakarta, Kirani – Megawati Soekarnoputeri adalah Ibu Politik Indonesia. Anak kedua Presiden Republik Indonesia, Soekarno yang lahir pada 23 Januari 1947 di Istana Kepresidenan Yogyakarta ini boleh disebut sebagai sosok Ibu Bangsa. Megawati merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang pada 10 Januari kemarin merayakan ulang tahun partai ini ke 50 tahun yang berlangsung di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sosok Megawati juga pernah menjadi Presiden Republik Indonesia yang kelima periode 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. Ibu kandung Puan Maharani ini dikenal sebagai sosok yang sangat Nasionalis.

Dalam pidato politiknya di Hari Ulang Tahun PDI-P pada hari Senin lalu (10/1/2023) Megawati tampak bersahaja, cool dan tidak atau belum membahas apalagi menyampaikan tentang sosok capres 2024 dari partainya. Memang, banyak pihak berharap dan berpendapat Megawati akan mengumumkan capres yang diusung partainya untuk Pemilihan Presiden pada 2024 mendatang pada HUT PDI-P ini.

Toh, hal itu tidak terjadi dan tampaknya semua terkecoh. Karena di momen tersebut, Megawati tidak atau belum membahas soal yang paling ditunggu-tunggu.

Adapun acara HUT PDI-P ini dilakukan sebagai bagian konsolidasi dalam rangka pemenangan Pemilu sehingga sifatnya lebih ke internal guna memperkuat jati diri PDIP. Tema yang diusung pada HUT kali ini adalah “Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam” dengan sub tema “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya!”

Beberapa kalangan mengatakan sikap Megawati ini adalah bak seorang Ibu sejati yang bisa meredam dan memilih tidak atau belum membahas masalah ini, didasari begitulah sikap bijak seorang ibu yang bisa menahan diri dan menjaga demi kebaikan banyak pihak.

“Sikap Ibu Megawati ini patut diberi acungan jempol, Beliau selalu mengedepankan kepentingan bangsa di atas segalanya,” kata salah seorang politisi PDI-P.

Berkutat Dua Nama, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani

Memang tentang capres yang diusung partai Banteng ini sebelumnya santer beredar dan  bergulir dua nama penting yang sudah digadang-gadang dan didengungkan yaitu Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah dan Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang notabene adalah anak kandung Megawati.

Dan menurut Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, “Ibu Mega sering menampilkan berbagai kejutan di dalam peringatan HUT partai, rakernas bahkan Ketika umumkan Pak Jokowi pada periode kedua. Hal itupun di luar dugaan, sehingga rekamannya hanya melalui telepon seluler dan media sosial. Saat itu, Ibu membicarakan hal ini, karena beliaulah mempunyai kewenangan siapa yang menjadi capres dan cawapres dari PDI-P,” kata Hasto seperti dikutip dari DetikNews pada Minggu (8/1) di Jakarta.

Sementara Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menduga, acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan tidak serta merta mengumumkan calon presiden (capres) partai ini untuk Pemilu 2024. Menurut dia, keputusan Megawati Soekarnoputri terkait ini belum final. Sosok capres PDI-P diduga masih berkutat pada dua nama, antara Puan Maharani atau Ganjar Pranowo.

“Saya pikir untuk saat ini masih berimbang dan belum kelihatan ke arah sana (pengumuman capres),” kata Wasisto yang menilai baik Puan maupun Ganjar sama-sama dicitrakan sebagai figur yang mampu mewakili PDI-P. Sebagai putri Megawati, Puan mewarisi darah Soekarno. Sementara, Ganjar Pranowo mewakili kuatnya narasi ideologi nasionalisme PDI-P di samping tingginya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu.

Wasisto juga mengatakan, peluang Puan dan Ganjar menjadi calon RI-1 dari PDI-P untuk Pemilu 2024 masih sama besar. “Jadi memang keduanya sama-sama mewakili darah biologis dan ideologis dari PDI-P sendiri. Saya pikir untuk saat ini masih berimbang,” ujar Warsito seperti dikutip Kompas.com.

Keputusan Capres yang Diusung PDI-P, Hak Preogatif Megawati Soekarnoputeri

Dalam  kesempatan HUT PDI-P ini, Megawati menyebut bahwa partainya akan melakukan konsolidasi pada Juni mendatang. Menurutnya, acara ini akan digelar merayakan “Bulan Bung Karno” di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

“Nanti Bulan Bung Karno, 1 Juni Insya Allah akan dilakukan konsolidasi itu diadakannya di Gelora Bung Karno,” kata Megawati. Dan boleh jadi di momen tersebut bakal diumumkan capres 2024 dari partai berlambang Banteng ini.

Kemudian Megawati juga menyampaikan bahwa keputusan calon presiden (capres) yang akan diusung PDI-P berada di tangannya. Dia menegaskan bahwa pelaksanan HUT ke-50 PDI-P belum akan mengumumkannya.

“Sekarang nungguin (pengumuman capres), enggak ada, ini urusan gue!” kata Megawati.

Mega juga menyebut, hasil Konggres V PDI-P pada 2019 telah memberikan hak preogatif kepadanya untuk memutuskan capres dari PDI-P. “Saya, Ketua Umum terpilih di konggres sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikan kepada Ketua Umum terpilih hak preogatif untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan,” ujar dia.

Apa pun, Megawati adalah seorang Negarawan yang sudah sangat berpengalaman dari pahit, manis dan asamnya pecaturan dunia politik di Tanah Air. Dan kali ini Megawati mampu berperan sebagai seorang Ibu Sejati yang menahan diri demi kepentingan banyak pihak, dengan tidak atau belum umumkan capres 2024 sampai waktu yang tepat nanti.

Memang, hingga kini  soal capres 2024 adalah hal menarik meski terkadang sangat sensitif, dan Megawati adalah politisi sejati yang mampu bersikap dan sangat paham kapan harus bersikap. Mengutip kalimat Bung Karno, “Politik bukanlah perebutan kekuasaan bagi partainya masing-masing, bukan persaingan untuk menonjolkan ideologinya sendiri-sendiri, tetapi sejatinya politik adalah untuk menyelesaikan revolusi Indonesia.”

Teks: Hadriani Pudjiarti / Berbagai Sumber | Foto: Dok. Istimewa