Jakarta,Kirani – ZAP Beauty Index yang baru di launching melakukan survey terkait industri kecantikan. Survey yang menyasar 17.889 wanita Indonesia dan dilakukan selama dua bulan (Mei – Juni 2018) ini mengungkap bahwa hanya 21 persen milenial yang membeli produk kecantikan melalui media social. Sedangkan sekitar 54,8 persen masih memilih membeli produk kecantikan di gerai atau toko resmi. Hal tersebut sepertinya berhubungan dengan temuan survey lainnya dimana 64 persen wanita lebih mementingkan keamanan produk kecantikan di atas faktor lainnya.
Temuan di atas hanya merupakan salah satu fakta dari 70 temuan lainnya yang menjadi potret wanita Indonesia dalam mempercantik diri yang terungkap dalam survei konsumen produk serta perawatan kecantikan terbesar di Indonesia yang dilakukan oleh ZAP Beauty Index buatan ZAP Clinic dan dibantu oleh MarkPlus. Survei dilakukan terhadap wanita Indonesia mulai dari umur 18 tahun hingga 65 tahun dari berbagai macam latar belakang pekerjaan mulai dari pelajar, mahasiswi, karyawati, guru¸ ibu rumah tangga, psikolog, pramugari, arsitek, perias, koki hingga pensiunan
“Sepertinya ini merupakan survey pertama yang secara komprehensif memotret perilaku wanita Indonesia sebagai konsumen terbesar industri kecantikan. Mulai dari definisi cantik yang berubah seiring usia, berapa banyak pengeluaran untuk mempercantik diri, hingga sedetail produk apa saja yang selalu dibawa setiap hari di dalam tas wanita. Kami berharap ZAP Beauty Index ini dapat menjadi gambaran yang komplit tentang industry kecantikan Indonesia dan bermanfaat bagi banyak pihak, termasuk pemerintah dan media”, ujar Fadly Shab, CEO sekaligus pendiri ZAP Clinic.
Survey yang telah dilakukan oleh ZAP Beauty Index ini bertujuan untuk mengupas perilaku wanita Indonesia dalam mempercantik diri. Ada sepuluh temuan lainnya yang juga terungkap dalam survey tersebut, yaitu:
- Defnisi Kecantikan Berubah Seiring Usia
Definisi cantik menurut 70 persen wanita yang telah disurvey adalah kondisi dimana kulit tubuh dan wajah mereka terlihat bersih, cerah dan berkilau. Bahkan satu dari 4 gadis remaja berusia <18 tahun menganggap bahwa lebih penting untuk memiliki kulit yang putih dibandingkan memiliki rasa bahagia. Sedangkan survey yang dilakukan terhadap wanita berusia >24 tahun, mereka memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi, yang artinya mereka dapat menerima kekurangan yang ada dalam diri masing-masing.
- Pengeluaran Untuk Mempercantik Diri
Rata-rata wanita milenial membelanjakan uang sebesar Rp 600.000 – Rp 1.000.000 perbulan untuk membeli produk kecantikan. Sedangkan biaya untuk perawatan kecantikan sekitar Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000.
- Mencari Info Dimana Sebelum Membeli Produk?
Sebelum membeli produk atau perawatan kecantikan di klinik, 73 persen wanita umumnya mencari review di internet. Sebanyak 55 persen mencari referensi di instagram dan 41 persen mencari di YouTube lewat Beauty Blogger ketimbang teman mereka sendiri.
- Gerai Resmi vs e-commerce
Gerai resmi masih menjadi pilihan favorit wanita di semua usia dalam membeli produk yaitu sekitar 53 persen. Sedangkan 44 persen wanita membeli produk kecantikan di gerai farmasi ritel (Century, Guardian & Watson). Dan hampir 43 persen wanita memilih untuk membelinya di supermarket. 21 persen wanita terbiasa membeli lewat media social dan 27 persen wanita lainnya membeli lewat e-commerce.
- Produk Perawatan Kulit Yang Diinginkan Konsumen
Dari jumlah total wanita yang di survey yaitu 17.889, ada sekitar 60 persen wanita Indonesia yang menginginkan produk perawatan yang dapat mencerahkan kulit. 53 persen konsumen menginginkan produk yang dapat mengecilkan pori-pori dan menghilangkan jerawat. Untuk produk pengencangan kulit ada sekitar 43 persen wanita yang menginginkannya, dan 30 persen konsumen wanita ingin produk untuk mencegah keripu. Uniknya lagi ada sekitar 22 persen wanita lebih memilih untuk membawa pensil alis dibandingkan membawa sunblock.
- Produk Kecantikan Indonesia vs Korea
Ada sekitar 46 persen wanita paling suka produk asal Korea Selatan, di ikuti 34 persen yang menyukai produk Indonesia, dan 21 persen yang memilih produk asal Jepang.
- Apakah Peduli Dengan Label?
Sebagian besar konsumen menyatakan peduli dengan keamanan produk, namun nyatanya masih ada 13 persen wanita yang tidak memperhatikan label saat akan membeli produk kecantikan. Hanya 16 persen yang memperhatikan label kandungan alkohol, dan 15 persen memperhatikan label kandungan merkuri.
- Harga vs Kualitas
Wanita Indonesia yang mementingkan keamanan produk dibandingkan harga ada sekitar 64 persen. Pada wanita di usia <18 tahun, mereka lebih mengutamakan harga yang murah. Sedangkan 40 persen wanita di usia 36 – 55 tahun lebih memilih melakukan perawatan di klinik ketimbang menggunakan produk perawatan kulit.
- Perawatan Kecantikan Saat Ini vs Dahulu
Lima tahun lalu, perawatan facial tradisional menjadi perawatan kecantikan favorit dari 62 persen wanita Indonesia. Sedangkan pada saat ini hamper 43 persen wanita mengaku menjalani laser wajah.
- Lama Berdandan vs Menata Rambut
Sekitar 44 persen wanita mengaku menghabiskan waktu sekitar 15-30 menit untuk mengaplikasikan makeup. Namun durasi makeup semakin singkat pada wanita berusia 61-65 tahun. Dan ada sekitar 60 persen lebih wanita yang tidak full make up ketika kencan dengan pasangannya. Kewajiban full makeup justru diterapkan saat mereka pergi ke pesta atau hang out bersama teman.
Teks : Dessy Rahmawati
Foto : Dok. ZAP