Jakarta, Kirani – Tak melulu memikirkan profit, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) juga berkomitmen untuk selalu menerapkan prinsip berkelanjutan dalam kegiatannya. Dan, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) menerbitkan Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report 2020 dengan tema“Striving Toward a Better Life Together”.
“Sejak tahun 2018, kami telah menerbitkan laporan keberlanjutan setiap tahun. Ini adalah laporan keberlanjutan ketiga kami, yang mencakup informasi untuk tahun 2020. Kami terus berkomitmen untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam kegiatan operasional kami, mempertimbangkan aspek dampak lingkungan dalam seluruh rantai pasokan, guna mendukung perbaikan taraf hidup orang banyak karena kami percaya bahwa kesehatan dan kesejahteraan karyawan, konsumen dan perusahaan bergantung pada lingkungan yang sehat dan kondusif,” kata Hendra Setiawan, Presiden Direktur Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia).
Kimberly-Clark Softex percaya bahwa semangat memberi kembali kepada masyarakat bukan hanya milik perusahaan; melainkan melibatkan semua karyawan. Di tahun 2020, sebesar 40.557 masyarakat telah merasakan manfaat dari kegiatan berdampak sosial yang dilakukan dengan partisipasi aktif oleh 1.579 karyawan Kimberly-Clark Softex. Total dukungan kegiatan dampak sosial yang disumbangkan perusahaan dari tahun 2016 hingga 2020 hampir Rp. 7 miliar untuk 37 kota di 18 provinsi di Indonesia. Kimberly-Clark Softex dengan bangga mengukur, memantau, dan mengelola kinerja keberlanjutannya; untuk lebih lanjut mendukung United Nations Sustainable Development Goals.
Berikut adalah Fakta dan Data Pencapaian Penting yang Tercantum dalam Kimberly-Clark Softex Sustainability Report 2020:
Untuk Aksi Iklim, Kimberly-Clark Softex telah menghemat energi hingga 915.651 kWh yang setara dengan menanam 10.730 pohon selama 10 tahun jika dibandingkan dengan jumlah karbon dioksida (CO2) yang dapat terserap. Sementara untuk Pengelolaan Sampah dan Limbah, dalam waktu kurang dari dua tahun, perusahaan telah berhasil mendaur ulang 10.735 metrik ton popok bayi bekas dari 22 titik pengumpulan yang tersebar di empat kota dalam tiga provinsi. Inisiatif ini bahkan telah menjadikan Kimberly-Clark Softex sebagai pionir program pengolahan popok bekas di Indonesia. Lebih dari itu, pada tahun 2020, Kimberly-Clark Softex berhasil mengurangi lebih dari 28 metrik ton penggunaan plastik dari lini produksi.
“Kami benar-benar terbantu dengan adanya program dari Kimberly-Clark Softex. Program daur ulang popok bayi bekas telah sangat mendukung kegiatan kami dalam mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah dan memperluas layanan bank sampah. Melalui program ini semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk memilah sampah, kami menjangkau lebih dari 1.000 nasabah baru di area Bandung Raya. Lebih dari itu, kami juga melihat aktivitas ini mendukung program pemerintah dalam mengurangi dampak negatif produk terhadap lingkungan,” ungkap Fei Febri, CEO Bank Sampah Bersinar, yang merupakan salah satu mitra dari kegiatan daur ulang popok – CSR unggulan dari Kimberly-Clark Softex.
Kimberly-Clark Softex juga memiliki Program Kesetaraan Gender untuk lingkungan kerja yang lebih nyaman, menarik lebih banyak talenta, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua karyawan termasuk para perempuan. Selain itu, inklusivitas juga menjadi nafas perusahaan dalam menjalankan operasi bisnisnya agar senantiasa membawa sustainable impact bagi masyarakat.
“Di Kimberly-Clark Softex, kami senantiasa menjunjung inklusivitas dan membuka kesempatan bagi setiap orang. Saat ini 35 % pekerja kami di posisi Manajer Menengah dan Senior adalah perempuan, dan pada tahun 2020, kami mulai mengikutsertakan pekerja disabilitas dalam tim kami di Pabrik Sidoarjo. Kami percaya bahwa untuk menjadi perusahaan produk konsumen terbaik dengan portofolio brand yang baik, perusahaan tidak hanya sekedar menawarkan produk unggulan, kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, mengkaryakan talenta terbaik, dan praktik bisnis yang baik, merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.” tutup Hendra Setiawan.
Teks: Setia Bekti | Foto: dok. Kimberly-Clark Softex