From Jogja With Love, Tanda Cinta Dari Hotel di Yogyakarta untuk Dunia Pariwisata

Yogyakarta, Kirani – Wabah atau pandemic virus corona atau COVID-19 yang menyerang begitu banyak negara di dunia ini memang bukan hanya menjadi pukulan hebat bagi sektor kesehatan, tetapi hampir semua industri. Di Indonesia misalnya, untuk menghindari terlalu banyak korban yang jatuh, pemerintah pun mengeluarkan kebijakan untuk physical distancing dan menerapkan work from home.

 

Akibatnya, banyak sektor industri yang para pelakunya terpaksa menutup sementara bisnis mereka  hingga wabah ini berakhir. Salah satu yang terkena dampak paling besar adalah industri pariwisata dan  perhotelan. Bahkan sebelum diterapkan physical distancing saja, industri pariwisata sudah mengalami penurunan, apalagi sekarang.

 

Menyikapi kondisi ini, sebuah aksi solidaritas dan kepedulian pun hadir dari para penggiat dunia perhotelan Yogyakarta. Sebagai salah satu destinasi utama wisata di Indonesia, Yogya memiliki daya tarik yang luar biasa. Keberadaan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menjadikan Yogya sebagai kota dengan simbol keagungan budaya Jawa, dan selalu dirindukan oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

 

From Jogja with Love, Hotel Grand Zuri Malioro Yogyakarta

 

“From Jogja with Love” merupakan aksi yang dikoordinir oleh perhimpunan Hotel General Manager, melibatkan lebih dari 65 hotel bintang 3 hingga bintang 5 dari berbagai wilayah di Yogyakarta.  Sebuah aksi berupa sinyal tanda cinta yang dilakukan dengan menyalakan beberapa lampu kamar hotel masing-masing hingga membuat bentuk hati (cinta). Aksi yang dilaksanakan serempak pada Sabtu, 4 April 2020, pukul 19.00 – 20.00 WIB ini merupakan simbol empati, semangat energy kebersamaan, dan harapan agar pariwisata Yogyakarta dapat segera kembali bersinar.

 

“Jogja itu unik dan otentik, sehingga ini yang mengilhami kami sebagai salah satu komponen dunia pariwisata untuk melakukan sebuah gerakan bersama yang vokal dan positif, dengan harapan untuk mengakselerasi optimisme para pelaku dan pegiat pariwisata, utamanya dari dunia perhotelan dan menggairahkan kembali roda pariwisata Jogja,” tutur Aris Retnowati, salah satu koordinator aksi yang juga mewakili seluruh hotel di Yogyakarta.

 

From Jogja with Love, Hyatt Regency Yogyakarta

 

Beberapa hotel di kota dan negara lain memang telah melakukan hal yang sama, dengan menyematkan tanda hati pada bangunannya. Para General Manager Hotel di Yogya pun sepakat melanjutkan menyalakan tanda hati dari Yogyakarta ini hingga periode yang tidak ditentukan sesuai kebijakan masing-masing hotel. Artinya bahwa kebersamaan dan semangat ini akan menguatkan seluruh pekerja hotel dalam situasi yang tak menentu saat ini, sekaligus mewujudkan kebanggan sebagai bagian dari penggerak utama roda ekonomi Yogyakarta, yaitu pariwisata. Geliat pariwisata Yogyakarta akan segera tumbuh kembali, dan membawa kota ini dan seluruh warganya kembali tersenyum.

 

“Yogyakarta sedang rehat dari hingar bingar dan canda tawa, namun dengan terangnya tanda cinta kami para di industri perhotelan, Yogyakarta akan selalu menjadikan kota yang dirindu kembali meraih canda tawa seperti sediakala,” pungkas Aris Retnowati.

 

 

Teks : Setia Bekti | Foto : Dok. H3 Yogyakarta