Jakarta, Kirani – Merayakan 20 tahun kontribusinya mendukung kemajuan industri mode tanah air, JF3 terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak terkait di dalam negeri, institusi mancanegara hingga perancang busana internasional.
Tahun ini desainer muda asal Prancis, Armine Ohanyan, mendapat kehormatan menjadi desainer pembuka di JF3 Fashion Festival 2024 yang berlangsung di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading (25/7/24), Jakarta. Partisipasi Armine di event bergengsi itu merupakan hasil kerja sama antara JF3, Pintu Incubator, dan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia melalui Institut Français d’Indonésie (IFI).
“Kami memilih desainer Prancis sebagai pembuka JF3 2024 sebagai salah satu langkah kita agar bisa bergerak ke industri internasional. Selain desainer Prancis, tahun ini JF3 juga bekerjasama dengan desainer dari Vietnam, Filipina dan Singapore,” terang Thresia Mareta, Advisor JF3, saat konferensi pers.
Thresia menambahkan bahwa sebenarnya karya perancang lokal tidak kalah dengan perancang mancanenegara namun eksekusinya sangat berbeda. Mereka jauh lebih profesional sehingga karyanya bisa diterima di pasar internasional. Menurut Theresia, Armine telah menunjukkan sebuah karya yang matang dan cukup kuat di usianya yang relatif muda. Itu merupakan nilai positif yang bagus untuk dijadikan pelajaran.
Armine Ohanyan adalah desainer muda yang kreatif menggabungkan keterampilan kerajinan tradisional dengan teknologi modern untuk menciptakan karya-karya inovatif dan berkelanjutan. Karya-karyanya menawarkan desain yang sangat mendetail dan bermakna yang dipengaruhi oleh semangat perempuan dan keindahan alam.
Keterampilan tangan para perajin tradisional di Paris dimanfaatkan Armine sebagai detil pada rancangannya. Ia berusaha memadukan unsur tradisional dan modern walau banyak tantangan. Hal paling menantang dalam proses pembuatannya adalah menghasilkan karya handmade tapi terlihat modern dan wearable. Ia ingin memberi kesempatan pada masyarakat untuk membeli dan memakai karyanya.
”Menurut saya, pengetahuan dan teknik tradisional itu sangat penting untuk ditampilkan. Tetapi saya juga ingin memodernisasi pengetahuan tradisional itu agar hasilnya bisa diterima masyarakat saat ini,” ungkap Armine.
Keahliannya dalam mengintegrasikan teknologi seperti pemotongan laser, thermoforming, dan pencetakan 3D telah diakui melalui berbagai penghargaan bergengsi, termasuk nominasi untuk Luxury And Creative Talents 2023 dan sebagai Finalis untuk Grand Prix For The Creation Of The City Of Paris 2022. Armine menyerukan NO WASTE dengan menciptakan koleksi kapsul edisi terbatas yang berkolaborasi dengan seniman atau pengrajin, dan mengekspresikan cara baru dalam merancang mode sambil menonjolkan kerajinan tangan dan Made in Paris.
Di JF3 Fashion Festival 2024, Armine mempresentasikan koleksi terbarunya bertajuk CYBERDISTORTION. Ia mengeksplorasi ketegangan antara dunia digital dan realitas, mencerminkan tantangan sosial dan ekologis yang kita hadapi saat ini. Inspirasi utamanya adalah kontradiksi dalam kehidupan kita, yang diwakili melalui warna, tekstur, dan bentuk yang berlawanan. Ia menawarkan pakaian unisex dengan sentuhan futuristik, mencerminkan bagaimana kita dapat membawa pengetahuan dan warisan masa lalu menuju masa depan.
Teks: Ratna Kamil | Foto: Dok. JF3