Buttonscarves Paris Takeover, Saat Modest Fashion Indonesia Bersinar di Paris

Jakarta, Kirani – Setelah mencuri perhatian dengan Desert Takeover di Dubai pada September lalu, Buttonscarves kembali melangkah lebih jauh melalui Buttonscarves Paris Takeover. Acara yang digelar berupa perayaan fashion dan budaya yang berlangsung di jantung ibu kota mode dunia.

Pada 6 Oktober lalu, sebuah kafe menawan dengan pemandangan menakjubkan ke arah Menara Eiffel disulap menjadi ruang yang sepenuhnya mencerminkan identitas Buttonscarves elegan, hangat, dan penuh jiwa.

Buttonscarves Paris Takeover digelar di sebuah cafe yang terletak di jantung ibu kota mode dunia yang disulap dengan secara mewah dan elegan.

Ruangan itu dihiasi warna Viva Magenta khas Buttonscarves dan pola monogram ikoniknya, menciptakan harmoni antara kemewahan dan modernitas yang melekat pada karakter merek ini.

“Paris  memang punya  arti  khusus  bagi  perjalanan  kami,”  ujar  Linda  Anggrea,   CEO  Buttonscarves dalam siaran pers kepada kirani.id.

Sebagai  bagian  dari  rangkaian  acara  ini,  Buttonscarves  juga  menggelar  Buttonscarves  Rendezvous  in  Paris  sebuah  intimate  luncheon  yang  dihadiri  oleh  para  fashion  insiders,   tastemakers,   dan  sosok-sosok  berpengaruh  di  dunia  kreatif.  

Dalam  suasana  hangat  dan  santai,  acara  ini  menjadi  ruang  bertukar  ide,  membangun  koneksi,  sekaligus  menegaskan posisi   Buttonscarves  sebagai jembatan antara Asia Tenggara dan pusat mode Eropa.

Hubungan  Buttonscarves  dengan  Paris  sendiri  bukan  hal  baru.  Pada  2023,  brand  ini  menarik  sorotan internasional  lewat  instalasi  tas  raksasa  yang  berdiri  megah  tepat  di  bawah  Menara  Eiffel,  sebuah  pernyataan  berani  tentang  kreativitas  dan  kepercayaan  diri.  

 Buttonscarves  Rendezvous  in  Paris  yang merupakan intimate  luncheon  yang  dihadiri  oleh  para  fashion  insiders,   tastemakers,   dan  sosok-sosok  berpengaruh  di  dunia  kreatif.  

Dua  tahun  berselang,  cerita  itu  berlanjut hanya  beberapa  langkah  dari lokasi yang sama, kali ini dalam bentuk perayaan komunitas dan visi global.

“Dua  tahun  lalu  kami  hadir  dengan  instalasi  tas  raksasa,  dan  hari  ini  kami  kembali  dengan  tujuan  yang  lebih  dari  itu  yaitu  untuk  membangun  hubungan,  berbagi  perspektif,  dan  memperkuat  eksistensi kami  sebagai  brand  yang  lahir  di  Asia namun punya relevansi global,” jelas Linda Anggrea.

Melalui  Rendezvous  in  Paris,   Buttonscarves  menegaskan  visi  jangka  panjang  untuk  membangun  ekosistem  mode  yang  menjembatani  pasar  Asia  dan  kota-kota  mode  dunia.  Dalam  waktu  dekat, Buttonscarves  juga  akan  memperluas  jangkauannya  melalui  pembukaan  store  terbaru  di  Singapura.

Teks : Galuh | Foto : Buttonscarves.