APR Kuatkan Dukungan Untuk Modest Fashion Berkelanjutan di Ajang Muffest+ 2024

Jakarta, Kirani – Tinggal di negara  tropis dengan matahari bersinar sepanjang tahun, maka salah satu hal yang dipertimbangkan wanita berhijab saat memilih busana adalah bahan yang adem, menyerap keringat dan nyaman dipakai.

Tak hanya memenuhi harapan tersebut, Asia Pacific Rayon (APR) menawarkan inovasi dengan memproduksi serat viscose-rayon berkelanjutan yang ramah lingkungan. Serat viscose-rayon APR bersifat lembut dan breathable, sesuai untuk diaplikasikan pada pakaian modest terutama di negara tropis seperti Indonesia. Sifatnya yang biodegradable (mudah terurai) menjadikan viscose-rayon pilihan yang tepat untuk mendukung modest fashion berkelanjutan.

Viscose-rayon juga mudah dikombinasikan dengan bahan lain, seperti katun atau spandex, memungkinkan para desainer untuk menciptakan berbagai koleksi modest fashion sesuai kebutuhan.

Dan untuk memperkuat komitmennya dalam mendukung program sustainable fashion  di Indonesia, APR berkolaborasi dengan enam jenama lokal pada gelaran Muslim Fashion Festival (MUFFEST)+ 2024 yang berlangsung 8-11 Agustus 2024 di Istora Senayan, Jakarta.

Enam jenama terpilih yaitu Batik Trusmi, Sritex, Siti Khadijah, Aruna Creative, Larusso, dan Cotton inLace. Mereka menerjemahkan konsep sustainable modest fashion dengan tetap mempertahankan ciri khas masing-masing.

“Melalui kolaborasi ini, kami ingin menegaskan kembali dukungan kami terhadap fesyen berkelanjutan di Indonesia dengan memanfaatkan material berkelanjutan. Ini adalah salah satu cara kami untuk mendukung ekosistem fesyen yang lebih baik di masa depan, serta mendukung Indonesia menjadi kiblat modest fashion dunia.” ujar Basrie Kamba, President Director of APR.

Dari Elemen Kebaya, Mukena, Hingga Busana Pria

Peragaan busana bertema “Redefining Fashion for Better Future” itu menampilkan 60 koleksi  menggunakan serat viscose-rayon APR sebagai bahan utama. Seluruh rancangan menggabungkan inspirasi dari alam dan budaya Indonesia dan menghasilkan tampilan yang chic dan modis.

Aruna Creative mempersembahkan koleksi Oling Wuyung dengan menggabungkan elemen kebaya dan baju kurung dalam desain kebaya Muslim Melayu yang elegan. Jenama ini juga menggunakan pewarna alami yang mendukung praktek keberlanjutan dalam keseluruhan koleksinya.

Sritex memadukan busana sehari-hari yang modern dengan memadukan keindahan motif batik tradisional Indonesia. Batik Trusmi juga menghadirkan koleksi yang menampilkan keindahan alam Tanah Air yang terinspirasi dari lukisan Raden Saleh.

Larusso menampilkan sepuluh koleksi dengan warna-warna netral dan earthy yang terinspirasi dari sketch sedimen dan akar kayu. Tak ketinggalan, Cotton in Lace mempersembahkan koleksi Terra Serenity dengan desain sederhana dan elegan, menciptakan keindahan dan ketenangan yang terinspirasi dari elemen-elemen alami.

Sedangkan Siti Khadijah menampilkan koleksi Mukenah dengan warna yang feminim dipadupadankan dengan viscose-rayon sehingga memberikan kelembutan dan kenyamanan saat beribadah.

Pada perhelatan yang sama, APR juga membuka booth yang menampilkan  koleksi “Everything Indonesia” bersama sembilan brand lokal. Kolaborasi ini diharapkan semakin mendekatkan tujuan Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia yang juga tetap memperhatikan upaya pelestarian alam.

Ratna Kamil  |  Doc: IFC