Karena Corona, Masker Menjadi “The New Fashion Item”

Jakarta, Kirani – Sejak mewabahnya virus corona atau Covid-19, pemerintah menerapkan berbagai protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh masyarakat, seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau physical distancing, dan mengenakan masker setiap kali keluar rumah. semua ini dimaksudkan untuk memutus rantai penyebaran virus, atau bahasa mudahnya adalah menjaga agar kita tidak tertular virus dan tidak menulari orang lain.

 

Terkait dengan penggunaan masker, pada masa awal pandemi sempat terjadi rusuh, dimana harga masker bedah atau masker kesehatan yang biasa dikenakan oleh dokter bedah di rumah sakit tiba-tiba melonjak sangat tajam. Bahkan sempat pula menghilang dari peredaran, karena ulah beberapa oknum yang menimbun masker, untuk kemudian dijual lagi dengan harga jauh di atas harga pasar. Harga masker yang biasanya hanya berkisar IDR 20.000/box melambung menjadi hingga IDR 500.000/box.

 

Melihat kondisi ini, pemerintah pun mengeluarkan kebijakan, bahwa masker kesehatan hanya digunakan oleh petugas medis yang bertugas di garda depan penanganan Covid-19. Sementara masyarakat biasa cukup mengenakan masker kain setiap kali harus keluar rumah.

 

Kiri : Masker Biyan, Kanan : Masker Hian Tjen

 

Sejak itulah mulai banyak masyarakat yang membuat dan menjual masker kain. Selain itu, model dan motifnya pun semakin cantik, unik, dan beragam. Bukan hanya masyarakat umum yang mengambil kesempatan dari peluang ini, bahkan para perancang busana pun turut andil. Hasilnya, kita sebagai konsumen memiliki begitu banyak pilihan jenis masker.

 

Untuk masker kain biasa yang banyak dijual di pasaran, harganya berkisar IDR 5.000 – 10.000/pcs. Akan tetapi masker karya para perancang busana, harganya bisa mencapai sepuluh kali lipat harga masker biasa, bahkan lebih. Tentu saja masker-masker tersebut dibuat dari bahan tertentu dengan sentuhan khas sang desainer.

 

Biyan misalnya. Setiap karya dari seorang Biyan adalah kemewahan dan keindahan. Begitu pun dengan masker buatannya. Terinspirasi dari keindahan Pulau Sumba, masker dengan motif yang diberi aksen emboss ini dibanderol dengan harga sekitar IDR 150.000/pcs.

 

Sementara Hian Tjen, desainer yang rancangan gaun pengantinnya begitu indah ini menciptakan masker dengan detail sulaman berhias Kristal Swarovski. Bukan hanya mewah, masker yang dibuat dari kain premium ini juga nyaman saat dikenakan.

 

Masker imut MyLittle Pony karya Lenny Agustin

 

Beberapa desainer lain berkreasi dengan batik tulis atau tenun sebagai material masker, seperti Lenny Agustin, Deden Siswanto, Ferry Sunarto, Sofie, juga desainer muda seperti Patricia Andriani. Karya mereka begitu cantik, unik, dan tentu saja membuat bangga mereka yang mengenakannya.

 

Lenny Agustin bahkan membuat masker dengan motif MyLittle Pony yang begitu lucu dan dijamin pasti disukai oleh anak-anak. Desainer yang selalu tampil cantik dan awet muda ini tahu persis, bagaimana sulitnya meminta anak mengenakan masker. Karenanya, dengan motif yang lucu dan menggemaskan, anak-anak akan dengan senang hati mengenakan masker tersebut tanpa orangtua harus bersusah payah menyuruhnya. Harga yang dibanderolnya pun cukup murah, hanya di kisaran IDR 50.000 saja.

 

Jadi, memasuki masa New Normal ini, sudah siapkah Anda dengan masker kebanggaan? Karena saat ini bukan lagi riasan wajah dengan lipstick merah merona yang akan menjadi perhatian, tetapi secantik dan seunik apa masker yang Anda kenakan.

 

Yuk, kita pakai masker untuk mencegah tertular virus corona, dan untuk penampilan yang lebih keren.

 

 

Teks Setia Bekti | Foto Instagram Biyan, Hian Tjen, Lenny Agustin