9 Jenama dan Desainer Indonesia Melenggang di Front Row Paris

Jakarta, Kirani – Perlahan langkah fesyen Indonesia diakui di kancah global. Salah satunya, acara Front Row Paris yang dihelat pada awal September lalu, di La Salle Wagram, Paris.

Acara ini dipersembahkan oleh Ditali Cipta Kreatif dan Indonesian Fashion Chamber yang menghadirkan para desainer berbakat Indonesia dengan karya-karya terbaiknya.

Dengan mengedepankan pemasaran produk fesyen Indonesia ke pasar Eropa, maka acara yang diselenggarakan setiap tahun ini memegang peran penting terhadap industri fesyen dunia. Front Row Paris ditargetkan sebagai pintu masuk bagi desainer dan jenama fesyen Indonesia untuk menjaring buyer mancanegara, khususnya Eropa.

Ada sembilan desainer dan jenama Indonesia yang hadir dalam Front Row mengikuti rangkaian kegiatan fashion showcase, exhibition, dan business matching. Selain menargetkan lebih ramai dikunjungi stakeholder, buyer, media, dan influencer di Eropa, Front Row Paris ditargetkan pula dapat membuka kerjasama atau transaksi bisnis jangka panjang, baik Business to Business (B2B) maupun Business to Consumer (B2C), antara desainer dan jenama Indonesia dengan buyer internasional, khususnya dari negara-negara Eropa. 

“Kami bangga mengumumkan kerja sama strategis dengan Printemps Haussmann, salah satu department storeternama di Paris. Tahun ini, telah ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk mendorong produk fesyen Indonesia dapat diterima lebih luas di Eropa, khususnya Prancis,” papar Ali Charisma, Advisory Board Indonesian Fashion Chamber.

Pesona wastra Nusantara dari Batik Kamuning dan Batik Paseban dalam desain nan anggun.

Selain sebagai ajang showcase, Front Row Paris menjadi platform penting bagi jenama fesyen Indonesia untuk memamerkan kekuatan mereka dalam menerapkan konsep sustainable fashion, seperti penggunaan wastra, pengerjaan secara handmade (buatan tangan), dan slow fashion

“Suksesnya acara ini, mewujudkan cita-cita membawa Indonesia ke peta mode dunia semakin mendekat, melalui produk-produk unggulan yang mencerminkan warisan tradisional dan keahlian tangan para pengrajin lokal. Kami berharap bahwa melalui langkah ini, fesyen Indonesia akan terus berkembang dan dikenal sebagai kekuatan kreatif yang tak terpisahkan dari industri mode global,” jelas Ali Charisma. 

Desainer dan jenama fesyen Indonesia yang berpartisipasi untuk mempresentasikan dan memasarkan produknya di Front Row Paris, yaitu Ali Charisma, Deden Siswanto, Lenny Agustin, Gregorius Vici x Lucent Skincare, Sofie, TESTIMO by SB x Jims Honey, dan A3 Studio, jenama asal Paris, serta siswa sekolah mode. 

Ali Charisma meluncurkan koleksi terbaru bertema Reimagining Tradition and Embracing the Future yang menonjolkan keanggunan Batik Yogyakarta dengan sentuhan kontemporer. Dengan menggabungkan bahan daur ulang dan kain berkelanjutan yang bersumber dari berbagai pulau di Indonesia, desain koleksi ini menekankan komitmen terhadap mode ramah lingkungan sekaligus merayakan warisan budaya batik yang kaya. 

Setiap desain paduan seni tradisional Indonesia dituangkan dengan gaya inovatif.

Setiap pakaian mencerminkan perpaduan seni tradisional dan kesadaran lingkungan yang berpikiran maju, menghadirkan perspektif baru pada mode global. Warna-warna cerah, bentuk inovatif, dan tekstur koleksi ini ditujukan kepada khalayak global, yang memadukan esensi dinamis kota-kota modern dengan keindahan abadi kerajinan Indonesia. Koleksi ini memperlihatkan narasi tradisi dalam transformasi—menghormati masa lalu sambil menapaki jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih bertanggung jawab. 

Deden Siswanto mengangkat pesona wastra Nusantara dari Batik Kamuning dan Batik Paseban pada koleksi ready-to-wear deluxe dengan cutting trapesium pada coat, rompi, jacket, blouse, apron, celana, dan rok. Koleksi ini bertema Jagad Nalendra yang berarti baginda alam yang melambangkan kokohnya akar yang digambarkan pada motif batik. 

Pertama kalinya ditampilkan penggunaan Batik Kamuning dan Batik Paseban kombinasi dengan taffeta, organdi, dan duchess ini sebagai upaya memperkenalkan budaya Indonesia. Batik Kamuning merupakan batik khas Kuningan yang terinspirasi dari ikon Kabupaten Kuningan seperti kuda, ikan dewa, bokor, dan flora seperti akar dan bunga kemuning.

Batik Paseban memiliki berbagai macam motif yang terinspirasi dari alam seperti motif akar dan api. Dengan style exotic dramatic, koleksi ini memberikan pilihan warna black, champagne gold, bright gold, dan beige. 

Dark Romance yang dimaknai sebagai percintaan rahasia yang misterius dan rasa insecure.

Lenny Agustin menampilkan koleksi bertema Dark Romance yang dimaknai sebagai percintaan rahasia yang misterius dan rasa insecure, namun penuh dengan godaan dan harapan yang membuncah. Diwujudkan dalam koleksi padu padan kebaya, kemben, rok, dan celana panjang berbahan renda, brocade, sutera, katun, dan polyester.

Didominasi warna hitam untuk menggambarkan sisi misterius yang dipadukan warna cerah motif bebungaan merah, pink, krem, dan hijau dedaunan untuk mengungkapkan hasrat terpendam. Sepatu yang melengkapi penampilan merupakan kerjasama Lenny Agustin dengan brand sepatu Tegep Boots.

Gregorius Vici x Lucent Skincare membawa koleksi bertema Un Jardin yang terinspirasi keindahan taman bunga di keraton beserta arsitektur dan ornamennya, di mana para wanita bangsawan berkumpul menikmati tea-time di taman. Perpaduan budaya Barat dan Timur dari masa tersebut dituangkan dalam koleksi dengan style modern classic. Penggunaan material seperti batik tulis, batik cap, katun, satun, santung, tulle, dan satin duchess dalam nuansa warna pastel diaplikasikan dengan siluet H dan A dengan detail yang feminin seperti payet dan bordir. 

Sofie mempresentasikan koleksi bertema Rebellious Modernism, yang dimaknai sebagai antusiasme gaya street wearyang bebas dan ekspresi lepas tanpa batasan dari segala aturan dan tekanan. Koleksi ini mencerminkan pula dampak dari meledaknya genre musik dan seni yang melahirkan aliran baru dalam gaya street wear berpadu dengan riasan berkesan gothic dan gaya rambut khas rebel. 

Paduan etnik batik dalam balutan nan menarik

TESTIMO by SB merupakan brand modest fashion Indonesia dengan gabungan style modern, elegan, dan glamor yang didirikan oleh desainer Sari Batubara.

Tidak hanya fokus pada produk ready-to-wear, tetapi juga menyediakan koleksi couture, seperti koleksi bertema Take Me to Paris yang ditampilkan di Front Row Paris. Sesuai temanya, koleksi dengan desain baru dan inovatif ini dapat mengingatkan betapa cantik dan romantisnya Paris, dan membuat ingin terbang ke Paris sambil mengenakan busana Testimo yang menawan.

Untuk debut koleksinya di Paris ini, TESTIMO by SB menghadirkan koleksi memukau dengan palet warna pastel yang menawan, menyambut bab yang baru nan sophisticated bagi brand ini. Dengan nuansa lavender lembut, biru muda dan baby pink, koleksi ini memancarkan keanggunan yang istimewa dari desain couture yang apik dan penuh detail.

Bertema Un Jardin yang terinspirasi keindahan taman bunga di keraton beserta arsitektur dan ornamennya.  

Kini TESTIMO by SB memperluas koleksinya dengan mencakup pakaian sehari-hari yang stylish dan tidak lupa mencerminkan detail dan keanggunan yang sama. 

Jims Honey, perusahaan fashion accessories, dengan bangga ikut serta dalam ajang ini untuk mendukung desainer Indonesia dalam menambah nilai estetika terhadap kreasi busananya.

Dengan memadukan aksesori berupa tas yang elegan dan berkualitas tinggi yang dirancang khusus untuk memperkuat tema budaya dan konsep sustainable fashion. Melalui kolaborasi ini, diharapkan tercipta sinergitas yang mampu meningkatkan daya saing produk fesyen Indonesia di Eropa, serta membuka pintu bagi kerjasama bisnis yang berkelanjutan.

Front Row Paris mendukung upaya institusi pendidikan mode di Indonesia untuk menetaskan peserta didik yang kompeten dan siap bersaing di industri fesyen nasional hingga internasional, seperti BINUS University dan BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud RI, yang membawa peserta didik dari SMKN 8 Makassar, SMKN 6 Padang, dan SMKN 1 Kendal, untuk menunjukkan karyanya di Front Row Paris 2024.

Teks : Galuh | Foto : Ditali Cipta Kreatif.