Jakarta, Kirani – Keberagaman batik nusantara kerap menginspirasi perancang mode tanah air dalam membuat sebuah karya. Selama ini masyarakat hanya mengenal ragam batik khas Jawa. Namun ternyata tak hanya Pulau Jawa, Pulau Kalimantan pun memliki batik dengan keindahan warna dan corak tersendiri
Menyadari banyak masyarakat yang belum mengenal batik dari luar Jawa, di panggung JF3 2024 Danny Satriadi berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah menampilkan ragam budaya Kal-Teng yang bisa di eksplore menjadi sebuah koleksi unik.
Keanekaragaman warna yang sangat kuat menjadi inspirasi Danny dalam membuat koleksi kali ini. Ia juga mengolah kerajinan tangan berupa anyaman rotan yang dibuat dengan penuh ketelitian dan kecermatan yang cantik, indah dipandang,dan mengandung nilai budaya yang penuh filosofi. Unsur logam dari pengrajin setempat menambah keanekaragaman dari budaya Kalimantan Tengah.
“Saya merasa bertanggung jawab untuk selalu melestarikan warisan budaya. Pada koleksi kali ini, saya menggandeng beberapa pengrajin batik, anyaman dan pengrajin perhiasan dari Kalimantan Tengah, untuk bersama-sama memajukan dan memberdayakan UMKM yang ada di Indonesia,” ungkap Danny saat konferensi pers.
Danny mengolah kain batik sutera ATBM yang dicampur beberapa material pendukung seperti, tafetta, ciffon, satin, tulle dan shantung untuk menunjang keelokan pada setiap look-nya. Anyaman rotan yang telah melalui serangkaian proses diubah menjadi busana glamour ala pentas seni dunia.
25 koleksi busana dengan detil craftmanship berupa bordir dan juga pemasangan beads ditata sedemikian rupa, hingga menghasilkan efek centil, memukau, tapi masih mempertahankan sisi elegant seorang wanita.
Busana siap pakai itu diinfuse dengan gaya eropa dan oriental sehingga menjadikannya begitu unik sebab memadukan beberapa budaya sekaligus. Aksesoris juga Rinaldy Yunardi turut memberi efek dramatic koleksi kolaborasi ini,
“Fashion adalah salah satu bentuk ekspresi untuk melestarikan budaya. Kekayaan budaya di Kalimantan Tengah sangat beragam dan harus dikenalkan pada masyarakat luas. Kita dapat melihat bagaimana para perancang menunjukkan bakat, karya, dan peran mereka dalam upaya pelestarian budaya melalui ajang JF3 ini,” ujar Ivo Sugianto, Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah, yang mendampingi Danny saat konferensi pers.
Teks : Ratna Kamil | Foto : Doc JF3