Demak, Kirani – Banjir masih terus menghantui warga Demak, Jawa Tengah. Kali ini penyebabnya adalah Tanggul Jratun yang masih bocor. Titik tanggul jebol di Sungai Jratun, atau Saluran Induk Klambu Kiri sampai saat ini masih bocor meskipun sudah ditambal berulang kali pascabanjir Demak.
Dimana, air merembes di dasar tanggul dan mengalir ke jalan sehingga mengganggu aktivitas ekonomi warga, salah satunya depan Masjid Besar Al-Madinah Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng).
Plt Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Bina Kontruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Demak, Naning Prih Hatiningrum mengatakan, saat ini memang masih kontruksi penambalan darurat pada titik tanggul yang jebol.
“Ini posisinya sudah dilakukan penanganan darurat, semua sudah ditutup selesai. Untuk penanganan permanen ini kan anggarannya memang besar ya, terus juga sudah diusulkan oleh BBWS Pemali Juana ke Kementerian PUPR,” ujar Naning kepada media pada Minggu (4/8) sore.
Pihak Dinputaru tidak mampu berbuat banyak, karena wewenang ada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana. Menurut Naning, anggaran pembangunan tanggul permanen juga sudah diusulkan oleh BBWS Pemali Juana ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Naning belum bisa memastikan kapan pembangunan tanggul permanen akan dilakukan. Ia menegaskan, Bupati Demak sudah bersurat ke pemerintah pusat, agar pembangunan tanggul permanen pada saluran induk lambung kiri segera direalisasikan. Dia juga mengaku khawatir, saat musim hujan nanti tanggul kembali jebol tidak bisa menahan volume air sungai.
“Tahu sendiri kan, hanya masih berupa tanah yang dipadatkan harus ada talud kan, tadinya yang jebol-jebol itu kan posisi ada taludnya,” tutup Naning.
Teks/foto: Osa