PemKab Bangka Belitung Timur Belajar Sejarah Di Demak

Demak, Kirani – Demak dikenal sebagai Kota Wali, Kota Islam Pertama dan julukan lainnya. Tak salah bila Demak menjadi kunjungan pemerinta Kabupaten Bangka Belitung Timur.

Rombongan dipimpin Wakil Bupati Khairil Anwar yang diterima langsung Bupati Demak Eisti’anah di gedung gradhika bina praja, Selasa (23/7). Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menggali sejarah kedua daerah yang memiliki hubungan dari perjalanan sejarah masa lalu. 

Bupati Eisti’anah dalam sambutannya menyampaikan dari catatan sejarah jika ditarik benang merah ada hubungan demak dgn bangka belitung. Yang berawal dari Adipati unus atau pangeran sabrang lor ( menyebrang ke arah Utara) memimpin pasukannya melawan portugis di malaka. 

“Untuk saat ini masih Ada peninggalan sejarah yang terus dilestarikan seperti masjid Agung Demak, yang di bangun oleh raden fatah di bantu para wali. Dan kita masih menjaga kelestarian tradisi grebeg besar dengan kasepuhan ” Kata Eisti’anah. 

Bupati Demak juga berharap bahwa pertemuan dua daerah ini dapat membawa kemajuan kedua daerah, apalagi ada benang merah sejarah dari dua daerah ini.  Sementara Wakil Bupati Bangka Belitung Timur Khairil Anwar menyampaikan rombongan dari Bangka meliputi Pimpinan PD terkait, TNI, Dinas pariwisata, Camat, Kades, Sejarawan dan ulama.

Untuk Menapak jejak sejarah, budaya peradaban Demak dan wali belitung di utara pulau jawa. “Tujuan kami ya untuk belajar sejarah dan budaya Demak. Melihat budaya yang ada di bangka belitung inilah perlu kami mengunjugi demak untuk lebih mengetahui sejarah ke dua daerah,” kata Khairil Anwar

Paling tidak sejarah budaya kita ini di ingat dan diketahui oleh anak cucu kita. Yang di buktikan dengan adanya bangunan yang bercorak khas jawa kuno di bangka belitung, tambahnya. Salah satu pemerhati sejarah Yudhi Darma dari babel timur mengatakan Ada situs sejarah tua di Belitung Timur  Berupa batu nisan bercorak jawa kuno di situs cagar budaya keramat padang ladik.

“Berupa batu nisan yang terbuat dari batu yang diukir , dan jenis batu ini tidak ada di daerah kami. Serta ditemukan banyak senjata khas jawa kuno berupa keris dan lainya” Kata Yudhi darma.

Teks : Oasis | Foto. : Pemda Demak