Kesucian Bunga Melati dan Batik Kawung di Tangan Kursien Karzai

Jakarta, Kirani – Tradisi kental dengan beragam suku, adat dan budaya memang Indonesia tidak ada tandingannya. Apalagi bila berbicara batik, karya adiluhung ini merupakan warisan leluhur bangsa ini yang diakui oleh dunia. 

Setiap daerah memiliki corak batik dengan filosofi  yang berbeda, salah satunya adalah motif  Kawung yang diciptakan oleh salah satu Sultan kerajaan Mataram pada abad ke-13. Bunga melati merupakan simbol kesucian yang biasa dikenakan dalam acara adat dan menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia. 

“Budaya membatik sudah menjadi tradisi leluhur bangsa ini, salah satunya adalah motif kawung yang diciptakan oleh salah satu sultan kerajaan Mataram pada abad ke-13,” kata Kursien Karzai.

Mengusung tema Cimelio, Kursien Karzai memadukan motif kawung dan bunga melati dalam bentuk printing dan embroidery untuk koleksi Spring/Summer 2023. Dalam budaya Jawa, motif kawung yang tertata rapi bermakna kesempurnaan, kemurnian, dan kesucian. Begitu juga dengan motif Melati yang memiliki makna suci sesuai dengan makna bulan Ramadhan. Bunga ini sering dihadirkan dalam acara adat dan menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia.

Busana yang ditampilkan pada MUFFEST+ Road to IN2MOTIONFEST 2023 terdiri dari dress, abaya, tunic dan outwear yang simpel dan wearable untuk beraktifitas di dalam maupun luar ruangan. Adapun bahan yang digunakan sebagian besar organza yang menghadirkan kesan elegan. Warna pilihannya antara lain hijau sage, lilac, peach, dusty pink, abu abu, offwhite, dan satu warna hitam yang selalu menjadi warna favorit.

“Koleksi cantik ini adalah kombinasi sempurna antara kenyamanan dan gaya, dengan kesederhanaan dan kemewahan yang menyatu, dapat dipakai untuk daily wear ataupun special event seperti Ramadhan dan Idul Fitri,” tutup Kursien Karzai.

Teks    : Ratna Kamil      |   Foto : Dok. IFC