Jakarta, Kirani – Disaksikan ratusan wanita dengan tampilan glamour dan glowing yang memadati The Half, Pati Unus, Jakarta, delapan desainer yang tergabung dalam Indonesia Fashion Modest & Lifestyle (IFML) unjuk gigi menampilkan karya terbaru mereka yang anggun dan elegan.
IFML merupakan komunitas wanita pengusaha busana Muslim syar’i Indonesia, yang masuk dalam kategori pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Walau tergolong UMKM namun kreativitas dalam mengolah helai kain menjadi busana indah dan sesuai kaidah agama, tak bisa dipandang sebelah mata.
Kameela Hijabku X Kemala, Azfael by Dinda, Seinaa Hijab, Bungas X Mayesa, Soekha Hijab, Rayna, AC Original, dan Lavalide merupakan pelaku UMKM yang memiliki banyak jaringan reseller yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia untuk memasarkan produknya. Para reseller itulah yang antusias datang memenuhi ruang peragaan busana demi mengetahui koleksi terbaru sang perancang.
“Kami percaya bahwa wanita wirausaha adalah roda yang mampu memberikan kontribusi dalam memajukan perekonomian negara. Kami berkomitmen untuk memberi manfaat positif bagi designer busana Muslim dan berkontribusi pada masyarakat agar dapat memiliki kehidupan yang lebih baik,” jelas Dinda Kazami, sang Ketua Acara.
Keindahan warna dan uniknya karakteristik bunga menjadi inspirasi beberapa desainer ketika membuat koleksi untuk Hari Raya Idul Fitri. Beragam jenis bunga dipilih sebagai corak pada busana, hijab, ujung lengan yang membentuk kelopak bunga, hingga aksesoris kepala. Walau belum lazim ditampilkan pada peragaan modest fashion, namun extravaganza headpiece yang menyerupai gugusan terumbu karang dan taman bunga cukup menjadi sorotan pada peragaan busana bertajuk Magnifique of Universality 2023 itu.
Bahan jacquard, silk, cerruty dan, organza diolah menjadi busana berpotongan panjang, longgar, asimetri, bertumpuk, flowy dengan aksen swarovski di sana-sini yang memberi kesan anggun dan mewah. Tak hanya untuk wanita, dihadirkan pula busana pria dan anak-anak.
Teks: Nana Hamid | Foto : IFML