Bali, Kirani – AYANA Estate, Bali, memperkenalkan AYANA Farm pada bulan Juli 2023 dengan beragam kegiatan baru bagi para tamu. Bekerja sama dengan The Jamu BAR, AYANA Farm turut memperkenalkan Traditional Herbal Remedies Workshop yang dilaksanakan dua kali seminggu.
Setiap hari Selasa dan Kamis, peserta akan belajar dan membuat ramuan minuman herbal tradisional Indonesia, jamu, dari 130 jenis tanaman yang dapat dipetik langsung di apotek hidup AYANA Farm. Khasiat jamu yang diracik akan disesuaikan dengan kebutuhan para peserta.
Menurut relief Candi Borobudur di Jawa Tengah, jamu lahir pada abad ke-13. Perannya dalam kesehatan holistik bertahan melalui era penjajahan Belanda dan terus berkembang hingga hari ini, dengan resep-resep kuno yang diwariskan dari generasi ke generasi. Selama lebih dari 700 tahun, jamu telah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kesehatan dan vitalitas secara keseluruhan.
“Melalui lokakarya ini kami mengundang para tamu untuk meningkatkan kesehatan mereka sambil juga menguatkan komitmen kami untuk melanjutkan tradisi kesehatan Indonesia yang telah dijaga oleh generasi perempuan Indonesia selama lebih dari tujuh abad,” kata Giordano Faggioli, General Manager AYANA Estate.
Lokakarya di AYANA Farm dipimpin oleh staf dari The Jamu BAR, yang didirikan oleh Vanessa Kalani, cicit dari pendiri Nyonya Meneer, Lau Ping Nio. Lahir pada tahun 1895, Lau Ping Nio mendirikan Nyonya Meneer pada tahun 1919 dan menjadi perusahaan pertama yang memproduksi dan mendistribusikan jamu secara nasional. Saat ini, Vanessa melanjutkan warisan nenek buyutnya dengan berbagi semangat dan esensi jamu melalui modernisasi dengan produk siap minum dan workshop di AYANA Farm.
“Kami sangat gembira untuk bermitra dengan AYANA Estate, resor destinasi terkemuka di Bali,” kata Vanessa Kalani. “Workshop kami akan memperkenalkan tradisi jamu kepada tamu-tamu multinasional resor ini sambil juga melestarikan warisannya. Selama workshop, kami akan memaksimalkan penggunaan ramuan dan tanaman obat di apotek hidup AYANA Farm untuk membuat jamu dasar, dan menawarkan versi yang dipersonalisasi berdasarkan tujuan kesejahteraan masing-masing peserta.”
Sebagai dasar dari resep jamu yang ditampilkan dalam workshop, para tamu pertama-tama akan membuat jamu empon empon dari bahan-bahan bermutu, termasuk kunyit segar yang kaya akan antioksidan, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi peradangan, dan meredakan gangguan pencernaan; jahe yang kaya akan antioksidan dan memiliki sifat antiviral dan antibakteri; kencur, yang membantu pencernaan, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh; serta serai, yang membantu menghilangkan racun dari tubuh.
Para peserta kemudian akan diberikan pilihan dari tujuh resep, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Untuk kesegaran dan kulit yang halus, penambahan tanaman kumis kucing dan sirih disarankan. Untuk meningkatkan daya ingat, fokus, dan ketajaman visual tambahkan dengan daun pegagan, yang juga dikenal sebagai pegagan India, kelor, bunga kembang telang, dan seledri. Bagi mereka yang aktif, penambahan daun jinten dalam campuran jamu memberikan manfaat seperti memperkuat jantung, meredakan nyeri otot, dan meningkatkan fungsi paru-paru, sementara jamu sorga meningkatkan kedekatan pasangan dengan meningkatkan hormon estrogen pada wanita dan daya kejantanan pada pria.
Para tamu juga dapat mencoba jamu yang umum dikenal seperti kunyit asam, yang terbuat dari kunyit dan asam jawa, serta beras kencur, yang terdiri dari bubuk beras, kencur, dan rempah-rempah untuk mengobati pilek dan batuk dengan menghangatkan tubuh.
Menggunakan bahan-bahan alami, lokakarya ini juga mengundang peserta untuk membuat produk perawatan kulit tradisional Indonesia seperti boreh, sebuah scrub herbal tradisional. Terdiri dari jahe, kayu manis, cengkeh, pala, kunyit, dan bubuk beras, boreh terkenal karena sifat pembersihan, pemanasan, dan penyegarannya yang membantu mengangkat sel kulit mati sambil meredakan ketegangan otot dan ketidaknyamanan sendi.
Produk tradisional lain yang dihadirkan dalam lokakarya ini adalah lulur, scrub tubuh herbal yang mengandung campuran ramuan obat dan rempah-rempah. Bubuk beras menjadi unsur dasar dari banyak formulasi lulur, karena kaya akan antioksidan kuat dan kualitasnya yang diketahui dapat mencerahkan kulit. Daun sirih dan cengkeh memberikan sifat antibakteri dan antiinflamasi, sedangkan kemiri meningkatkan hidrasi kulit dan mengurangi tampilan garis-garis halus dan kerutan.
Untuk melanjutkan praktik kesehatan tradisional mereka, para tamu dapat membawa pulang produk perawatan kulit dan buku resep. “Kami berharap lokakarya ini memberikan pengalaman kesejahteraan baru kepada tamu-tamu kami yang berakar pada tradisi dan keberlanjutan, dan bahwa hal ini menginspirasi mereka untuk melanjutkan praktik-praktik yang diwarisi zaman ini di rumah,” tutp Giordano.
Biaya lokakarya ini adalah IDR 800.000++ per orang, dan hanya untuk peserta berusia 13 tahun ke atas.
Teks: Setia | Foto: dok. Ayana Estate